Rabu, 12 Juli 2017

BE & GG, Yosua Mickel Tumbelaka 55116120147, Hapzi Ali, CONFLICT OF INTEREST, Universitas Mercu Buana, 2017

CONFLICT OF INTERESTS
Dosen : Hapzi, Prof. Dr. MM
Hasil gambar untuk mercubuana
Oleh :
Yosua Mickel Tumbelaka              55116120147
PROGRAM STUDI PASCA SARJANA
MAGISTER MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MERCU BUANA
2017

CONFLICTS OF INTEREST

Etika kerja adalah norma-norma yang melandasi tata krama hubungan antara seorang karyawan dengan pihak lainnya. Etika merupakan cara berpikir mengenai perilaku manusia di bawah pangkal tolak pandangan baik dan buruk atau benar dan salah dari norma-norma dan nilai-nilai, pertanggungjawaban dan pilihan. Peran strategis SDM dalam organisasi bisnis dapat dikolaborasi dari segi teori sumber daya. Dalam dunia bisnis etika juga memiliki peranan yang sangat penting ketika keuntungan bukan lagi menjadi satu-satunya tujuan organisasi.

Norma menjadi pembatas bagi staf dalam melakukan tugasnya, dimana norma akan menentukan dimana staf melakukan tugasnya dengan baik, dengan tidak baik, atau bahkan tidak melakukannya dengan baik atau tidak baik.

Conflict Interest atau konflik kepentingan adalah suatu keadaan sewaktu seseorang pada posisi yang memerlukan kepercayaan, seperti pengacara, politikus, eksekutif atau direktur suatu perusahaan, memiliki kepentingan profesional dan pribadi yang bersinggungan.

Kepentingan pribadi harus dinomor duakan, kepentingan bersama adalah yang utama. ketika ada benturan kepentingan, harus ada pembicaraan mengenai bagaimana mencapai titik atau jalan tengahnya yang memberikan win win soultion.

1.     Seorang sales tidak boleh memberikan suap kepada calon pelanggan. Suap ini biasanya mempunyai tujuan agar calon pembeli membeli barang dari sales tersebut. Pemberian suap akan merugikan perusahaan dari pembeli karena mungkin saja perusahaan membeli lebih besar dari seharusnya karena ada yang harus disisihkan untuk suap ini. Di samping itu kualitas jasa atau produk menjadi berkurang karena sales merasa memberikan sesuatu kepada yang disuap.
2.     Seorang sales mungkin memberikan informasi berlebihan kepada calon pembeli. Calon pembeli menganggap informasi berlebihan tersebut sebagai realitas. Jika informasi berlebihan ini ternyata salah, pembeli dapat mengajukan gugatan kepada perusahaan di mana sales bekerja. Oleh karena itu sampaikan informasi jasa dan produk yang dijual perusahaan secara proporsional, jangan berlebihan
3.     Sales tidak boleh memberikan diskriminasi harga untuk produk yang dijual dalam jumlah dan kualitas yang sama antara salon pelanggan yang satu dengan yang lain. Sales harus mempunyai standar harga yang berlaku bagi semua calon pelanggan. Keseragaman pengaturan harga ini menciptakan keadilan bagi calon pelanggan dan menciptakan persaingan yang sehat dalam dunia usaha
Cara mengatasi konflik kepentingan :
1. Membentuk suatu system informasi yang terstruktur, agar tidak terjadi kesalahan dalam komunikasi. Misalnya, dengan membuat papan pengumungan atau pengumuman melalui loudspeaker.
2. Buat komunikasi dua arah antara atasan dan bawahan menjadi lancer dan harmonis, misalnya dengan membuat rapat rutin, karena dengan komunikasi yang dua arah dan intens akan mengurangi masalah di lapangan
3. Beri pelatihan dalam hal komunikasi kepada atasan dan karyawan, pelatihan akan memberikan pengetahuan dan ilmu baru bagi setiap individu dalam organisasi dan meminimalkan masalah dalam hal komunikasi
Biasanya masalah timbul karena lingkungan yang kurang kondusif di suatu perusahaan. Misalnya, kondisi cahaya yang kurang, atau sirkulasi yang kurang baik, dan temperature ruangan yang tinggi sangat mungkin untuk meningkatkan emosi seseorang, jadi kondisi dari lingkungan juga harus di perhatikan


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pengikut