BE & GG, Yosua Mickel Tumbelaka 55116120147, Hapzi Ali, Ethical Decision Making, Employer Responsibilities and Employee Rights, Universitas Mercu Buana, 2017.pdf
PENGERTIAN DAN JENIS STAKEHOLDER
Stakeholder merupakan individu, sekelompok manusia, komunitas atau
masyarakat baik secara keseluruhan maupun secara parsial yang memiliki hubungan
serta kepentingan terhadap perusahaan. Individu, kelompok, maupun komunitas dan
masyarakat dapat dikatakan sebagai stakeholder jika memiliki
karakteristik seperti yang diungkapkan oleh Budimanta dkk, 2008 yaitu mempunyai
kekuasaan, legitimasi, dan kepentingan terhadap perusahaan.
Pihak yang berkepentingan (stakeholders)
dalam perusahaan dapat terdiri dari :
1. Pengusaha
(Pemegang Saham) yang sehari-hari diwakili manajemen.
2. Para
pekerja dan serikat pekerja.
3. Para
pengusaha Pemasok.
4. Masyarakat
(konsumen).
5. Perusahaan
Pengguna.
6. Masyarakat
sekitar.
7. Pemerintah.
Adapun pembagian kelompok Stakeholders ini
secara umum. Bisa dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok yang di dalam
perusahaan atau disebut internal stakeholders dan yang berada
di luar perusahaan yang disebut external stakeholders.
Stakeholders Internal
|
Stakeholders External
|
1. Pemegang saham
|
1. Konsumen
|
2. Manajemen dan Top Executive
|
2. Penyalur
|
3. Karyawan
|
3. Pemasok
|
4. Keluarga Karyawan
|
4. Bank
|
5. Pemerintah
|
|
6. Pesaing
|
|
7. Komunitas
|
|
8. Pers
|
PERAN DAN FUNGSI STAKEHOLDERS
Peran pihak yang memiliki kepentingan utama
atau stakeholder dalam organisasi bisnis ataupun dalam
perusahaan, adalah sebagai berikut :
1. Pemilik (owner) atau
Pemegang Saham
Pada awalnya suatu bisnis dimulai dari ide
seseorang atau lebih tentang suatu barang atau jasa dan mereka mengeluarkan
uangnya (modal) untuk membiayai usaha tersebut, karena mereka memiliki
keyakinan bahwa kelak dikemudian hari akan mendapatkan imbalan (keuntungan) dan
mereka mengorganisasi, mengelola dan menanggung segala resiko bisnis.
2. Karyawan (employee)
Karyawan dalah orang yang diangkat dan
ditugaskan untuk menjalankan kegiatan perusahaan. Kinerja perusahaan sangat
bergantung pada kinerja seluruh karyawan, baik secara individu maupun secara
kelompok
3. Kreditor (creditor)
Adalah lembaga keuangan atau individu yang
memberikan pinjaman kepada perusahaan. Kreditor sebagai pemberi pinjaman,
umumnya mengajukan persyaratan tertentu untuk meyakinkan bahwa uang yang mereka
pinjamkan kelak akan dapat dikembalikan tepat waktu ,sesuai jumlah dan berikut
prestasinya
4. Pemasok (supplier)
Pemasok adalah partner kerja dari perusahaan
yang siap memenuhi ketersediaan bahan baku, oleh karena itu kinerja perusahaan
juga sebagian tergantung pada kemampuan pemasok dalam mengantarkan bahan baku
dengan tepat waktu. Misalnya pemasok kepentingan, jika barang dan jasa
yang mereka pasok relative langkah dan sulit untuk memperoleh barang/jasa
subtitusi.Kekuatan relatif organisasi terhadap pemangku kepentingan tidak
selalu lemah
5. Pelanggan (customer)
Dengan mengidentifikasi pelanggan, perusahaan
akan lebih fokus dalam memberikan produk dan jasa yang diinginkan dan
diharapkan oleh pelanggan mereka. Oleh karena itu perusahaan memiliki
kepentingan utama untuk mengidentifikasi individu yang menggunakan produk dan
jasa mereka (pelanggan, pesaing dan konsumen).
Suatu perusahaan tidak akan bertahan lama
tanpa ada seorang customer. Customer merupakan target dari suatu
perusahaan untuk menjualkan hasil produksinya. Untuk menarik seorangcustomer,
suatu perusahaan harus menyediakan produk dan layanan yang terbaik serta harga
yang bersahabat.
Misalnya, suatu oragnisasi dapat memiliki
kekuatan yang sangat baik, apalagi jika kondisi pelanggan tidak dapat
memperoleh barang/jasa subtitusi yang baik pula.
6. Pesaing
Kesuksesan
perusahaan biasanya tergantung pada pengetahuan karyawan tentang pesaing dan
peranan mereka dalam bisnis. Bentuk yang paling umum dari pesaing langsung.
Pesaing langsung menyediakan produk atau jasa yang sama dalam industri, seperti
yang diproduksi oleh perusahaan kita. Sebagai contoh Toyota dan Suzuki, Jatayu
Air dan Adam Air adalah pesaing langsung satu sama lain.
7. Pemerintah
Pemerintah misalnya, memiliki kekuasaan untuk
memberikan perijinan.Dalam masyarakat yang masih ditandai dengan adanya KKN
yang masih kuat, bukan tidak mungkin kekuasaan pemerintah dalam memberikan
perijinan dapat mengagalkan semua rencana yang disusun oleh perusahaan
Menjaga Etika Bisnis
1. Ciptakan kepercayaan perusahaan.
Kepercayaan perusahaan dalam menetapkan nilai –nilai perusahaan yang mendasari
tanggung jawab etika bagi pemilik kepentingan.
2. Kembangkan kode etik. Kode etik merupakan suatu catatan tentang standar tingkah laku dan prinsip –prinsip etika yang diharapkan perusahaan dari karyawan.
3. Jalankan kode etik secara adil dan konsisten. Manajer harus mengambil tindakan apabila mereka melanggar etika. Bila karyawan mengetahui bahwa yang melnggar etika tidak dihukum, maka kode etik menjadi tidak berarti apa – apa.
4. Lindungi hak perorangan. Akhir dari semua keputusan setiap etika sangat begantung pada individu. Melindungi seseorang dengan kekuatan prinsip moral dan nilainya merupakan jaminan terbaik untuk menghindari penyimpangan etika.
5. Adakan pelatihan etika. Workshop merupakan alat untuk meningkatkan kesadaran para karyawan.
6. Lakukan audit etika secara periodic. Audit merupakan cara terbaik untuk mengevaluasi efektivitas system etika.
7. Pertahankan standar tinggi tentang tingkah laku, tidak hanya aturan. Standar tingkahb laku sangat penting untuk menekankan betapa pentingnya etika dalam organisasi.
8. Hindari contoh etika yang tercela setiap saat dan etika diawali dari atasan. Atasan harus memberi contoh dan menaruh kepercayaan kepada bawahannya.
9. Ciptakan budaya yang menekankan komunikasi dua arah. Komunikasi dua arah sangat penting, yaitu untuk menginformasikan barang dan jasa yang kita hasilkan dan menerima aspirasi untuk perbaikan perusahaan.
10. Libatkan karyawan dalam mempertahankan standar etika. Para karyawan diberi kesempatan untuk memberikan umpan balik tentang bagaiman standar etika dipertahankan.
2. Kembangkan kode etik. Kode etik merupakan suatu catatan tentang standar tingkah laku dan prinsip –prinsip etika yang diharapkan perusahaan dari karyawan.
3. Jalankan kode etik secara adil dan konsisten. Manajer harus mengambil tindakan apabila mereka melanggar etika. Bila karyawan mengetahui bahwa yang melnggar etika tidak dihukum, maka kode etik menjadi tidak berarti apa – apa.
4. Lindungi hak perorangan. Akhir dari semua keputusan setiap etika sangat begantung pada individu. Melindungi seseorang dengan kekuatan prinsip moral dan nilainya merupakan jaminan terbaik untuk menghindari penyimpangan etika.
5. Adakan pelatihan etika. Workshop merupakan alat untuk meningkatkan kesadaran para karyawan.
6. Lakukan audit etika secara periodic. Audit merupakan cara terbaik untuk mengevaluasi efektivitas system etika.
7. Pertahankan standar tinggi tentang tingkah laku, tidak hanya aturan. Standar tingkahb laku sangat penting untuk menekankan betapa pentingnya etika dalam organisasi.
8. Hindari contoh etika yang tercela setiap saat dan etika diawali dari atasan. Atasan harus memberi contoh dan menaruh kepercayaan kepada bawahannya.
9. Ciptakan budaya yang menekankan komunikasi dua arah. Komunikasi dua arah sangat penting, yaitu untuk menginformasikan barang dan jasa yang kita hasilkan dan menerima aspirasi untuk perbaikan perusahaan.
10. Libatkan karyawan dalam mempertahankan standar etika. Para karyawan diberi kesempatan untuk memberikan umpan balik tentang bagaiman standar etika dipertahankan.
Kewajiban perusahaan terhadap karyawan:
-Menyediakan, memelihara, dan mempertahankan
lokasi kerja yang aman
-Menerapkan prosedur penggunaan peralatan yang
aman
-Menyediakan fasilitas yang memadai bagi
pekerja dan kontraktor
-Memastikan pekerja memiliki informasi yang
memadai, instruksi, pelatihan dan pengawasan untuk bekerja dengan cara yang
aman dan sehat
-Memberikan informasi tentang kesehatan dan
keselamatan kerja
-Memantau kesehatan karyawan secara periodik
-Mempekerjakan orang-orang dengan kualifikasi
yang diperlukan atau keahlian untuk memberitahu anda tentang isu-isu kesehatan
dan keselematan pekerja yang mempengaruhi anda
-berkonsultasi dengan karyawan tentang hal-hal
yang secara langsung dapat mempengaruhi kesehatan, keselamatan atau
kesejahteraan. dimana karyawan juga harus terlibat
-Mencalonkan seorang weakil manajemen senior
untuk menangani pekerja dan kesehatan dan perwakilan keselamatan dalam
menyelesaikan masalah kesehatan dan keselamatan ditempat kerja
-Menyediakan pekerja dengan informasi dalam
bahasa yang tepat tentang kesehatan tempat kerja anda dan pengaturan keamanan,
termasuk namanama mereka kepada siapa para pekerja dapat membuat pernyataan
atau keluhan
-Rasa aman para karyawan
Meyakinkan bahwa tempat kerja adalah aman bagi
karyawan dengan selalu mengecek peralatan kerja supaya selalu dalam kondisi
layak dan tidak berbahaya
-Perlakuan layak oleh karyawan lain
Perusahaan bertanggung jawab untuk meyakinkan
bahwa para karyawan diperlakukan layak oleh karyawan lain. Issue yang timbul
biasanya masalsh diversitas (kelainan, perbedaan) karyawan dan pelecehan
seksual
-Kesempatan yang sama
Karyawan yang melamar untuk suatu posisi tidak
seharusnya ditolak karena diskriminasi masalah sara
Implementasi
PT Metropolitan Retailmart menyediakan lokasi kerja yang aman
dengan penyediaan alat-alat penghindaran kecelakaan kerja, seperti alat pemadam
kebakaran, klinik, dll. Selain itu juga perusahaan memberikan instruksi
prosedur kerja yang teratur demi terjaganya keamanan dan kenyamanan tidak hanya
untuk konsumen tetapi bagi karyawan. Perusahaan melakukan pengecekan peralatan
kerja secara berkala untuk menjaga kelayakannnya.Perusahaan juga memberikan
kesempatan yang sama dengan menghindarkan kemungkinan terjadinya diskriminasi.
Tetapi perusahaan masih belum memantau kesehatan karyawan secara periodik.
Kewajiban karyawan terhadap perusahaan:
- Kewajiban ketaatan
Bagi orang yang memiliki ikatan kerja dengan
perusahaan, salah satu implikasi dari statusnya sebagai karyawan adalah bahwa
ia harus mematuhi perintah dan petunjuk dari atasannya. Tetapi, karyawan tidak
perlu dan malah tidak boleh mematuhi perintah yang menyuruh dia melakukan
sesuatu yang tidak bermoral. Selain itu karyawan tidak wajib juga mematuhi
perintah atasannya yang tidak wajar, walaupun dari segi etika tidak ada
keberatan. Kemudian, karyawan juga tidak perlu mematuhi perintah yang memang
demi kepentingan perusahaan, tetapi tidak sesuai dengan penugasan yang
disepakati, ketika ia menjadi karyawan di perusahaan itu.
- Kewajiban konfidensialitas
Kewajiban konfidensialitas adalah kewajiban
untuk menyimpan informasi yang bersifat konfidensial dan kareana itu rahasia
yang telah diperoleh dengan menjalankan suatu profesi. Konfidensialitas berasal
dari kata Latin confidere yang berarti mempercayai. Dalam konteks perusahaan
konfidensialitas memegang peranan penting. Karena seseorang bekerja pada suatu
perusahaan, bisa saja ia mempunyai akses kepada informasi rahasia. Sehingga
tidak perlu dipertanyakan lagi mengapa karyawan harus menyimpan rahasia
perusahaan karena alasan etika mendasari kewajiban ini yaitu bahwa perusahaan
menjadi pemilik informasi rahasia itu. Membuka rahasia itu berarti sama saja
dengan mencuri. Milik tidak terbatas pada barang fisik saja, tetapi meliputi
juga ide, pikiran, atau temuan seseorang. Dengan kata lain, disamping milik
fisik terdapat juga milik intelektual. Jadi, dasar untuk kewajiban
konfidensialitas dari karyawan adalah intellectual property rights dari
perusahaan. Alasan kedua adalah bahwa membuka rahasia perusahaan
bertentangan dengan etika pasar bebas.
- Kewajiban loyalitas
Kewajiban loyalitas pun merupakan konsekuensi
dari status seseorang sebagai karyawan perusahaan. Dengan mulai bekerja di
suatu perusahaan, karyawan harus mendukung tujuan-tujuan perusahaan, karena
sebagai karyawan ia melibatkan diri untuk turut merealisasikan tujuan-tujuan
tersebut, dan karena itu pula ia harus menghindari segala sesuatu yang
bertentangan dengannya. Dengan kata lain, ia harus menghindari apa yang bisa merugikan
kepentingan perusahaan.
Faktor utama yang bisa membahayakan
terwujudnya loyalitas adalah konflik kepentingan artinya konflik antara
kepentingan pribadi karyawan dan kepentingan perusahaan. Karyawan tidak boleh
menjalankan kegiatan pribadi, yang bersain dengan kepentingan perusahaan.
Karena bahay konflik kepentingan potensial itu, beberapa jenis pekerjaan tidak
boleh dirangkap.
Dalam konteks ini termasuk juga masalah etis
seperti menerima komisi / hadiah selaku karyawan perusahaan. Masalh komisi
berkaitan erat dengan apa yang sekarang dikenal sebagai triade “Korupsi, Kolusi
dan Nepotisme (KKN)”. Jalan keluar dari permasalahan ini sebagian besar
tergantung dari sikap yang diambil perusahaan bersangkutan. Begitupun tantang
hadiah yang diberikan oleh perusahaan / intansi lain kepada karyawan waktu
menjalankan tugasnya. Hal itu dimaksudakan untuk mempengaruhi karyawan
tersebut. Jalan keluarnya pun dengan membuat peraturan yang jelas dalam kode
etik perusahaan / dengan cara lain.
Selain memiliki kewajiban karyawan pun
memiliki hak.Hak itu dicantumkan dalam kontrak kerja, dimana pasti
ada ketentuan bahwa karyawan wajib memberitahaukan satu, dua, tiga bulan
sebelumnya (tergantung posisinya dan kesulitan mencari pengganti), jika ia mau
meninggalkan perusahaan. Kewajiban loyalitas memang tidak meniadakan hak
karyawan untuk pindah kerja.
Implementasi
Karyawan PT Metropolitan Retailmart sudah melakukan kewajibannya kepada perusahaan. Dari segi
ketaatan, karyawan sangat displin mematuhi segala peraturan yang diterapkan
perusahaan, karena PT Metropolitan Retailmart merupakan perusahaan dengan
tingkat disiplin yang tinggi. Sebagai contoh setiap masuk kerja dilakukan
inspeksi terhadap karyawan akan kerapihan, keterlambatan, dan lain-lain.
Dari segi loyalitas, karyawan melakukan
loyalitas yang tinggi, sebagai contoh ketika ada midnight sale, karyawan tetap
masuk hingga pulang subuh hari.
BE & GG, Yosua Mickel Tumbelaka 55116120147, Hapzi Ali, Ethical Decision Making, Employer Responsibilities and Employee Rights, Universitas Mercu Buana, 2017.pdf
Tidak ada komentar:
Posting Komentar